Jumat, 04 Januari 2013
MEMPERKUAT EKSITENSI NEGARA DALAM TRANSISI DEMOKRASI
Film Laskar Pelangi, sebuah film yang dibuat mengadaptasi sebuah novel dengan judul yang sama beberapa waktu lalu telah mulai diputar dibioskop-bioskop besar diseluruh penjuru negeri. Tidak ingin terlewatkan, Presiden negeri ini pun turut menyaksikan pemutaran perdana film ini. Film yang menggambarkan kondisi realita disalah satu sudut penjuru negeri ini, salah satu kondisi nyata didaerah Bangka Belitung.. Film yang mengutip sisi keIronisan didunia pendidikan,yang juga merupakan suatu bentuk informasi kepada masyarakat Indonesia,bahwasannya di pelosok penjuru negri ini masih terdapat sekolah yang memiliki fasilatas kurang memadai. Walaupun hanya dalam sebuah film, tetapi dalam kenyataannya demikianlah wajah pendidikan negeri ini.
Memprioritaskan Pendidikan
Jikalau meninjau hasil pengamatan dari Dr.E.N.M Gooding bahwa stimulasi dan penyertaan upaya pendidikan pada masyarakat yang sedang membangun ternyata memberikan hasil yang memuaskan didalam mengatasi persoalan-persoalan dan hajat hidup masyarakat baik dibidang perbaikan system politik, ekonomi, dan social budaya. Banyak contoh konkrit yang mendukung pernyataan ini, Negara bagian caribes Amerika serikat, Nova Scotia Canada, daerah Trinidad,. Artinya dapat dikatakan bahwa pendidikan seharusnya menjadi titik awal penyelamatan bangsa ini. (ENM,Gooding, Ph.D). Memang teramat disayangkan pendidikan yang seharusnya menjadi titika awal pembangunan bangsa, kondisinya amat memprihatinkan, dengan sejuta masalah yang mendera.
Berbicara masalah pendidikan, salah satunya adalah anggaran pendidikan Beberapa waktu lalu sebelum Film ini diputar, dalam pidato kenegaraannya presiden mengajukan revisi anggaran APBN untuk alokasi pendidikan pada tahun 2009 sebesar 20% sesuai dengan amanat konstitusi yang selama ini sulit untuk direalisasikan kepada para wakil rakyat. Ini dapat saja diartikan sebagai sebuah niatan yang baik dari pemerintah untuk kemajuan dunia pendidikan.Kemudian hal ini pun diikuti oleh pemerintahan daerah Lampung ini. Beberapa waktu lalu Pemerintah daerah ini dalam tawaran RAPBDnya pun menganggarkan 20% dari keseluruhan RAPBD untuk sektor pendidikan. Dapat dikatakan ini sebagai langkah awal dalam memprioritaskan dunia pendidikan sebagai sektor yang lebih diutamakan dibandingkan sektor-sektor lain
Sudah seharusnyalah pendidikan ditempatkan sebagai prioritas awal kebangkitan negeri ini. Telah banyak dicontohkan oleh negara-negara maju dengan memajukan pendidikan sebagai basis awal kebangkitan negeri mereka, yang menjadikan negeri mereka bangkit dari keterpurukannya. Makoto Aso dan Ikuo Amono Menjelaskan, bahwa awal dari pembaharuan menyeluruh di Jepang adalah karena basis awal kebangkitannya adalah pendidikan,(Makoto Aso dkk, 1975) kemudian hal senada juga dipertegas oleh John Vaizey bahwasannya kemajuan Jerman setelah kekalahan mereka pada perang dunia II awalnya adalah berinvestasi lebih pada dunia pendidikan.(John Vaizey,1971),.Kemajuan signifikan yang dicontohkan Jepang disebabkan karena adanya niatan yang jelas, dengan menjadikan pendidkan dinegerinya sebagai ‘Human Investment’( Investasi untuk pembangunan SDM) sebagai langkah awal perbaikan negerinya, begitu juga dengan Jerman.
Hal yang perlu dipertegas adalah Jepang maupun Jerman telah mempunyai niatan yang jelas dalam membangun negerinya berawal dari dunia pendidikannya. Yang jadi pertanyaan adalah Apakah Indonesia telah mempunyai niatan seperti Jepang ataupun Jerman?, apakah kenaikan anggaran itu akan dapat mendongkrak pencapaian hakikat penyelenggaran pendidikan itu sendiri?, pendidikan akan terealisasi dalam teknis penggunaannya atau hanya menjadi keepakatan para elit saja?, dan jikalau diperkenankan untuk berburuk sangka apakah langkah ini hanya sebagai langkah politik saja tanpa ada realisasi nantinya mengingat tahun 2009 adalah saatnya PEMILU dengan kata lain presiden membodohi masyarakat secara terang-terangan?Atau bahkan kalau terealisasi malah menjadi ladang korupsi baru, yang pada akhirnya bukan menjadikan negeri ini ‘maju’ melainkan ‘mundur’ kembali.
Pemerataan Pendidikan Sebagai Prioritas Utama
Sepertinya telah menjadi rahasia umum bahwasannya di Propinsi Lampung saja untuk dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS) telah banyak dipergunakan dengan tidak semestinya, ditambah lagi dengan berbagai kasus penyelewangan dana BOS yang belum terungkap, hal itu terjadi sebelum dana anggaran pendidikan sebesar 20% terealisasikan, Bagaimana nanti jika anggaran pendidikan yang besar itu direalisasikan dalam APBD ataupun APBN, dikhawatirkan makin menjamur saja mafia pendidikan yang sama-sama kita tidak inginkan, Pastinya telah terdapat banyak pertanyaan-pertanyaan skeptis yang meragukan realisasi penggunaan anggaran dana pendidikan ini dalam APBD ataupun APBN akan dpat memajukan dunia pendidikan.
Pada pasal 31 UUD 1945 ditegakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan bahkan pemerintah wajib untuk membiayainya. Artinya, Pemerintah sudah seharusnya memprioritaskan pemeraaan pendidikan, peningkatan sarana dan prasarana sekolah dan membiayai warga Negara yang berada pada usia wajib mengeyam pendidikan, dalam penggunaan anggaran dana pendidikan dan sesuai dengan pasal 49 UU sisdiknas seharusnya anggaran pendidikan tidak digunakan untuk keperluan menggaji guru dan dosen.
Secara teknis hal ini merupakan tanggungjawab pemerintah yang merupakan lembaga eksekutif tertinggi dan sudah selayaknya juga, sebagai warga negara yang menginginkan negeri ini maju dan sesuai dengan apa yang dicita-citakan, kita mesinya turut serta mendukung upaya peningkaan mutu pendidikan,. Sudah Seharusnya pulalah, kita sebagai Mahasiwa menjalankan sekaligus membuktikan pada rakyat fungsi kita sebagai control social terus menerus bergerak melakukan pengawalan, menuntut terealisasinya maksud yang baik ini (Anggaran Pendidikan dalam APBN 20%),dan melakukan pengawasan dalam penggunaannya. Sehingga apa yang menjadi kekhawatiran kita, tidak menjadi suatu kenyataan yang menyakitkan bagi bangsa ini. Semoga saja dengan naiknya anggaran pendidikan kelak, maka akan naik pula harkat dan martabat bangsa ini. Semoga…….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar